B Persamaan Hambatan. Berdasarkan Hukum Ohm, hambatan listrik dapat di hitung menggunakan persamaan : R=\frac {V} {I} R = I V. keterangan, R : Hambatan (Ω) V : Tegangan (Volt) I : Kuat Arus Listrik (Ampere) Terdapatnya perbedaan pada material komponen listrik yang digunakan dalam rangkaian akan mempengaruhi nilai dari hambatan listrik yang ada.
Kelas12. SMA. Fisika XII. Bayangkan kamu sedang naik perahu di sebuah sungai. Selama perjalanan, ada masanya kamu mendapati aliran air yang tenang, lembut, dan kamu berlayar tanpa hambatan berarti. Tetapi, ada juga masanya kamu akan menemukan bebatuan serta ranting pohon yang menahan aliran air, sehingga membuat perahumu berjalan lebih pelan.
Pembahasanmengenai tegangan jepit dipaparkan secara rinci dalam buku berjudul Buku Saku Hafal Mahir Teori dan Rumus IPA SMP Kelas 7,8,9 yang ditulis oleh Aslizar (2016: 432) yang memaparkan bahwa tegangan Jepit adalah nilai yang ditunjukkan oleh jarum voltmeter saat elemen memberikan arus listrik (dalam rangkaian terbuka). Tegangan jepit dinyatakan dengan V.
Makadalam bahasa indonesia resistansi listrik ini biasanya disebut dengan hambatan listrik. Dan itu artinya sebagai penghambat aliran pada elektron dalam konduktor tersebut. Nilai hambatan atau nilai resistansi dalam suatu rangkaian listrik dapat diukur dengan satuan Ohm atau dilambangkan dengan simbol Omega "Ω".
V= tegangan listrik (Volt), i = kuat arus listrik (A) dan R = hambatan (Ohm) Dan dikenal sebagai hukum Ohm. Atas jasa-jasanya, nama Ohm kemudian dijadikan sebagai satuan hambatan, disimbolkan Ω. Contoh soal hukum Ohm. Contoh soal 1. Alat pemanas listrik memakai 5 A apabila dihubungkan dengan sumber 110 V. Hambatannya adalah (dalam ohm) A
arsqB. Pak Mono akan menjelaskan rumus hukum ohm dan contoh soal hukum Ohm ini ditemukan oleh George Simon Ohm. Ohm menembukan hubungan antara tegangan atau beda potensial dengan hambatan dan kuat arus listrik. Percobaan hukum Ohm dengan hambatan yang tetap tapi kuat arusnya kuat arus diperbesar maka beda potensial menjadi besar. Sebaliknya, jika kuat arus diperkecil, maka beda potensial menjadi Hukum OhmKuat arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar akan berbanding lurus dengan beda potensial pada ujung-ujung kawat penghantar tersebut asalkan suhu kawat dijaga Ohm dirumuskan V = I RI = V/RR = V/IKeterangan V = Beda potensial atau tegangan voltI = Kuat arus listrik ampere atau AR = Hambatan listrik ohm atau 1Kohm = 1 kilo ohm = 1000 ohmContoh soal Hukum Ohm1. Suatu hambatan 12 dihubungkan dengan baterai. Setelah diukur dengan amperemeter, ternyata kuat arus yang mengalir adalah 1/2 ampere. Berapakah nilai tegangan pada baterai tersebut?2. Sebuah hambatan 9 dirangkai dengan baterai yang memiliki tegangan 6 volt. Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan tersebut?3. 2 buah baterai yang memiliki tegangan 3 volt dihubungkan dengan sebuah hambatan. Ternyata kuat arus listrik yang mengalir adalah 1/2 ampere. Berapakah nilai hambatan tersebut?4. 2 resistor memiliki masing-masing hambatan 2 ohm dan 2 ohm yang dirangkai secara seri. Kumudian kedua hambatan tersebut dirangkai dengan tegangan baterai yang nilainya 6 volt. Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada kedua hambatan tersebut?5. 2 hambatan yang masing-masing bernilai 6 dan 3 disusun secara paralel. Kemudian hambatan tersebut dirangkai dengan tegangan baterai 3 volt. Berapakah nilai kuat arusnya?6. Perhatikan gambar rangkaian resistor yang disusun secara parelel berikut ini. Jika R1 = 6 dan R2 = 3 serta beda potensialnya 3 volt. Berapakah nilai kuar arus pada rangkaian tersebut?7. Berikut ini gambar rangkaian campuran atau gabungan rangkaian seri dan rangkaian paralel. R1 = 4 , R2 = 4 , R3 = 3 , R4 = 1 , V = 3 volt. Berapakah kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?8. Carilah kuat arus pada gambar rangkaian kombinasi rangkaian paralel dan rangkaian seri berikut ini! Jika R1 = 6 , R2 = 6 , R3 = 6 , R4 = 3 , V = 6 Carilah beda potensial pada gambar rangkaian di bawah ini! R1 = 6 , R2 = 6 , R3 = 6 , R4 = 12 , R5 = 12 , I = 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Jika R1 = 3 , R2 = 2 , I = 1 A, dan V = 6 volt. Carilah nilai hambatan pada R3!Oke demikianlah penjelasan pak Mono tentang rumus hukum ohm dan contoh soal hukum ohm. Semoga barmanfaat dan SEMANGAT BELAJAR!
Ohm yang dilambangkan menggunkan simbol pada awalnya terbagi menjadi 2 bagian. Untuk bagian pertama adalah definisi hambatan yakni V = IR sehingga dinamakan dengan hukum Ohm. Namun, Ohm juga menyatakan jika R merupakan sebuah konstanta yang tidak bergantung dengan V atau L. Untuk bagian kedua hukum ini tidak sepenuhnya benar seluruhnya. Hubungan V = IR bisa diterapkan untuk resistor apa pun dimana V merupakan beda potensial di antara kedua ujung hambatan serta I merupakan arus yang mengalir di dalamnya. Sementara R merupakan hambatan atau resistansi resistornya. Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir di dalam sebuah hambatan atau penghantar besarnya sebanding dengan tegangan atau beda potensial antara ujung ujung penghantar itu. Pernyataan ini bisa ditulis menjadi V = IR. A. Sejarah Hukum Ohm Hukum Ohm merupakan pernyataan jika besar arus listrik yang mengalir lewat sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus dengan benda potensial yang diterapkan. Sebuah benda penghantar bisa dikatakan mematuhi hukum Ohm jika nilai resistansi tidak tergantung dari besar serta polaritas beda potensial yang dikenakan. Meski pernyataan ini tidak berlaku di semua jenis penghantar, akan tetapi istilah hukum tetap bisa dipakai untuk alasan sejarah. Jika secara matematis, maka hukum Ohm bisa diekspresikan dengan persamaan I adalah arus listrik yang mengalir di sebuah penghantar dalam satuan Ampere. V merupakan tegangan listrik di kedua ujung penghantar dalam satuan Volt dan R merupakan nilai hambatan listrik atau resistansi yang ada di sebuah penghantar dalam satuan Ohm. Hukum Ohm bisa dinyatakan ke dalam sebuah rumus yakni sebagai berikut R atau E = I X R atau I=R Menunjukkan banyak hambatan Menunjukkan banyaknya aliran arus Menunjukkan banyaknya tegangan listrik dalam rangkaian tertutup. Satuan hambatan merupakan satu Ohm [1].Satuan dari aliran arus merupakan satu ampere [I A].Satuan dari tegangan listrik merupakan satu Volt [1 V]. C. Sifat Arus Dalam sebuah logam, semua arus dibawa elektron dan ion positif yang beratnya tetap di kedudukan yang umumnya di dalam struktur kristal. Hanya di elektron valensi yakni elektron terluar saja yang akan memiliki peran bebas dan juga di dalam proses penghantaran elektron lain terikat kuat dengan ionnya. Elektron akan dicatu ke logam pada salah satu ujungnya kemudian dikeluarkan dari ujung lain sehingga bisa menghasilkan arus. Namun logam tersebut secara menyeluruh masih netral dari segi listrik statiknya. D. Penerapan Hukum Ohm Hukum Ohm sendiri bisa digunakan dalam beberapa penerapan, seperti Digunakan untuk alat listrik seperti lemari es, televisi, lampu, setrika dan berbagai alat listrik listrik yang ditambahkan dengan tegangan yang lebih kuat dari tegangan yang seharusnya mengakibatkan alat listrik tidak bekerja normal. Contohnya lampu yang diberikan tegangan rendah sehngga masih redup, setrika yang diberikan tegangan rendah maka membuat proses pemanasan elemen semakin listrik di sebuah tegangan lebih besar dari tegangan seharusnya mengakibatkan arus listrik menjadi cepat Ohm digunakan untuk membuat sebuah rangkaian listrik pararel, seri serta gabungan. E. Contoh Soal Hukum Ohm Berikut ini akan kami jelaskan beberapa contoh soal hukum Ohm yang bisa dipelajari 1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R] Apabila nilai sebuah tegangan di Voltmeter adalah 50V serta nilai arus listrik di amperemeter adalah 2A. Maka berapa nilai resistansi di potensiometer?. Masukkan nilai tegangan 50V serta arus listrik 2A ke rumus Ohm seperti berikut ini R = V / IR = 50 /2R = 25 Ohm Untuk itu, nilai resistansinya adalah 25 Ohm. 2. Menghitung Tegangan [V] Silahkana atur nilai resitansi atau hambatan potensiometer ke 2500 Ohm lalu atur DC Generator atau power supply hingga menghasilkan arus listrik 100 mA. Lalu, berapa tegangan dari soal kedua ini? Silahkan anda konversikan unit arus listrik yang masih 1 miliAmpere lebih dulu ke satuan unit Ampere, yakni 100mA Resistansi Potensiometer 2500 OhmNilai Arus Listrik Ampere Sementara untuk mencari nilai tegangan atau V, maka rumus yang bisa anda pakai adalah sebagai berikut V = I x RV = x 2500V = 250 Volt 3. Menghitung Arus Listrik Setting dari power supply atau DC Generator supaya nantinya bisa memperoleh output tegangan 30V kemudian atur nilai potensiometer ke 70 Ohm. Lalu, berapa nilai dari arus listrik?. Silahkan masukkan nilai tegangan 30V serta nilai resistansi dari potensiometer yakni 70 ohm di dalam rumus hukum Ohm I = V / RI = 30 / 70I = 0,4 Ampere Maka, hasilnya adalah Ampere. Menjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika Perhatikan gambar dibawah ini 4. Resistor Seri Terdapat 2 resistor yang disusun secara seri dengan nilai hambatan R1 = 2 dan R2 = 3 . Berapakah nilai hambatan totalnya ? Ra-b = Nilai Resistansi abR1 = Resistor 1R2 = Resistor 2 Untuk resistor dengan susunan seri maka penghitungannya hanya tinggal ditambahkan saja untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. Rab = R1 + R2 Rab = 2 + 3 Rab = 5 5. Resistor Paralel Terdapat resistor yang disusun secara paralel dengan nilai R3 = 4 dan R4 = 8 . Maka berapakan nilai hambatan total pada rangkaian tersebut. Rb-c = Nilai Resistansi bcR3 = Resistor 3R4 = Resistor 4 Untuk resistor dengan susunan paralel maka penghitungannya menggunakan rumus sebagai berikut untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. 1/Rbc = 1/R3 + 1/R41/Rbc = 1/4 + 1/81/Rbc = 2/8 + 1/81/Rbc = 3/8Rbc = 8/3Rbc = 6. Resistor Rangkaian Campuran Latihan soal lihat gambar diatas. Untuk menghidung rangkaian elektronika yang terdapat susunan resistor campuran maka dapat menggunakan metode menghitung nilai resistansi pada rangkaian paralel terlebih dulu kemudian baru menjumlahkannya. Rac = Nilai resistansi Hambatan total dari point a ke cRab = Nilai resistansi dari point a ke bRbc = Nilai resistansi dari point b ke c Dapat dikatakan juga bahwa Nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu Rac merupakan penjumlahan nilai hambatan dari Rab dan Rbc, maka untuk mengetahuinya dapat menggunakan cara sebagai berikut ini Rac = Rab + RbcRac = 5 + Rac = Jadi nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu A. Sejarah Hukum OhmB. Rumus Hukum OhmC. Sifat ArusD. Penerapan Hukum OhmE. Contoh Soal Hukum Ohm1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R]2. Menghitung Tegangan [V]3. Menghitung Arus ListrikMenjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika4. Resistor Seri5. Resistor Paralel6. Resistor Rangkaian Campuran
Lewati ke kontenhubungan antara arus tegangan dan hambatan listrik. dalam rangkaian listrik terdapat hubungan antara arus tegangan dan hambatannilai hambatan listrik merupakan perbandingan atau hasil bagi antara tegangan dan arus listrik. hubungan tersebut diatur dengan persamaan sebagai berikutdalam rangkaian listrik hubungan antara kuat arus tegangan dan hambatan listrik diatur dengan persamaan sebagai berikutDimanaR = nilai hambatan listrik dalam satuan ohmV = nilai tegangan listrik dalam satuan VoltI = nilai arus listrik dalam satuan amperePada gambar diatas tegangan listrik dihasilkan oleh baterai disimbolkan dengan V, arus listrik disimbolkan dengan I, dan hambatan digambarkan sebagai resistor RContoh 1Sebuah sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 12V dan arus yang mengalir adalah sebesar 3A. Berapakah nilai hambatan pada rangkaian tersebut?PenyelesaianPada kasus diatas Nilai V = 12 dan I=3Rumus untuk mencari hambatan adalah R = V/I makaR = 12/3R = 4 ohmContoh 2Sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 10V dan hambatan 2 ohm. Berapakah berapakah besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut ?PenyelesaianV = 10R = 2Untuk mencari rumus arus listrik I maka sobat dapat mencarinya sebagai berikutRumus utama adalah R = V/IR = V/I2 = 10/II = 10/2I = 5ABaca juga artikel lainnya tentang pengertian dioda dan cara kerja diodaNavigasi pos